efek positif mengkonsumsi makanan pedas
1. Antikanker
berbagi
penelitian telah menunjukkan dengan mengkonsumsi teratur makanan pedas
akan mengurangi risiko kanker. Menurut American Association for Cancer
Research Capsaicin memperlambat pertumbuhan sel kanker dan pada banyak kasus sel-sel kanker mati tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
2. Meningkatkan fungsi cerna
Manfaat
cabai dalam saluran cerna adalah meningkatkan sirkulasi darah di perut
dan meningkatkan lapisan mukus. Capsaicin juga membantu membunuh bakteri
H.pylori penyebab sakit maag. Akan tetapi jika Anda mengalami heartburn
(rasa panas) setelah makan pedas, cobalah tablet antiacid yang akan
menetralisir asam di lambung.
3. Menyehatkan jantung
Cabai
menyehatkan jantung dengan cara mencegah pembekuan darah. Penelitian
juga menunjukkan kadar kolesterol jahat/LDL bisa mencegah oksidasi yang
bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Capsaicin juga efektif
melawan inflamasi, yang telah diidentifikasi sebagai faktor risiko
penyakit jantung
4. Menurunkan berat badan
Cabai
mengandung capsaicin yang akan mempercepat metabolisme dan membantu
tubuh membakar kalori lebih cepat. Hal ini terjadi karena capsaicin
meningkatkan temperatur tubuh dan berperan dalam meningkatnya detak
jantung. Lebih jauh, studi menunjukkan orang yang hobi makan pedas
biasanya makan dalam porsi sedikit sehingga berat badan lebih terjaga
5. Menjaga mood
Cabai
merah meningkatkan level endorfin dan serotonin yang menghilangkan
nyeri dan memberi perasaan nyaman. Hormon ini bisa berlaku seperti
pelawan stres dan depresi.
6. Melancarkan pernapasan
Makanan
pedas bertindak seperti espektoran dan membantu penderita asma,
bronkitis kronik, sinusitis, dan penyakit pernapasan lainnya bernapas
lebih baik
7. Flu
Capsaicin membantu
meningkatkan pengeluaran keringat dan menghilangkan gejala flu yang
mengganggu. Makanan pedas juga akan membantu membuka jalan napas,
mengurangi sinusitis, dan gejala flu lainnya.
8. Tidur nyenyak
Peneliti
dari Australia menemukan orang yang rutin mengasup makanan pedas lebih
mudah tidur. Mereka juga cenderung bangun lebih pagi dan lebih segar.
efek negatif mengkonsumsi makanan pedas
Jika
dijadikan suatu kebiasaan, mengonsumsi makan pedas dalam jumlah banyak
itu kurang baik,” ungkap Prof dr Bambang Wirjatmadi MS MCN Phd SpGK. Dia
menjelaskan, konsumsi yang berlebih akan menimbulkan iritasi pada
lambung. Hal ini berkaitan dengan minyak aetheris yang dihasilkan oleh
makanan pedas.
Di dalam lambung, minyak ini akan menyebabkan
peningkatan produksi asam lambung. “Inilah yang akan menyebabkan perut
terasa perih,” jelasnya. Peningkatan produksi asam lambung yang terjadi
secara terus menerus, akan menimbulkan iritasi pada lambung. Akibatnya,
permukaan lambung akan menjadi rapuh dan mudah sekali mengalami luka.
Penyakit ini biasa disebut sebagai gastritis atau yang biasa kita kenal
dengan mag..
Selain menyebabkan iritasi lambung, makanan pedas
juga mempermudah terjadinya diare. “Itu terjadi karena makanan pedas
mempercepat peristaltik usus,” tambahnya guru besar ilmu gizi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Unair ini. Cabai juga bisa menimbulkan penyakit
lainnya, yaitu usus buntu. Itu disebabkan biji cabai yang menutupi
appendiks (umbai cacing) yang letaknya di peralihan usus halus ke usus
besar.
Memang, jika dilihat kandungan bahan-bahannya, makanan
pedas ini kaya akan vitamin C. Seperti pada cabai hijau besar yang
mengandung 84 mg vitamin C, cabai merah besar kering mengandung 50 mg,
cabai merah besar segar mengandung 18 mg, dan cabai rawit segar
mengandung 70 mg vitamin C.
amun, bukan berarti dengan mengonsumsi
makanan pedas ini maka kebutuhan tubuh akan vitamin ini tercukupi.
“Lebih banyak efek samping negatifnya daripada positifnya,” cetus
Bambang. Kandungan vitamin C yang terdapat pada makanan pedas ini tak
sebanding dengan efek samping yang diakibatkan makanan tersebut. Karena
itulah, konsumsi makanan pedas ini sebaiknya dibatasi. “Jika
sekali-sekali saja sih tidak masalah. Tapi kalau setiap hari, sebaiknya
jangan,” sarannya.
Meski begitu, efek makanan pedas ini berbeda
pada setiap orang. Ada yang kuat mengonsumsi banyak cabai, namun ada
juga yang lambungnya tidak tahan, meski hanya mengonsumsi sedikit cabai.
Hal ini ada kaitannya dengan kebiasaan dan genetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar