Jumat, 16 Maret 2012

efek positif mengkonsumsi makanan pedas
1. Antikanker
berbagi penelitian telah menunjukkan dengan mengkonsumsi teratur makanan pedas akan mengurangi risiko kanker. Menurut American Association for Cancer Research Capsaicin memperlambat pertumbuhan sel kanker dan pada banyak kasus sel-sel kanker mati tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
2. Meningkatkan fungsi cerna
Manfaat cabai dalam saluran cerna adalah meningkatkan sirkulasi darah di perut dan meningkatkan lapisan mukus. Capsaicin juga membantu membunuh bakteri H.pylori penyebab sakit maag. Akan tetapi jika Anda mengalami heartburn (rasa panas) setelah makan pedas, cobalah tablet antiacid yang akan menetralisir asam di lambung.
3. Menyehatkan jantung
Cabai menyehatkan jantung dengan cara mencegah pembekuan darah. Penelitian juga menunjukkan kadar kolesterol jahat/LDL bisa mencegah oksidasi yang bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Capsaicin juga efektif melawan inflamasi, yang telah diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit jantung
4. Menurunkan berat badan
Cabai mengandung capsaicin yang akan mempercepat metabolisme dan membantu tubuh membakar kalori lebih cepat. Hal ini terjadi karena capsaicin meningkatkan temperatur tubuh dan berperan dalam meningkatnya detak jantung. Lebih jauh, studi menunjukkan orang yang hobi makan pedas biasanya makan dalam porsi sedikit sehingga berat badan lebih terjaga
5. Menjaga mood
Cabai merah meningkatkan level endorfin dan serotonin yang menghilangkan nyeri dan memberi perasaan nyaman. Hormon ini bisa berlaku seperti pelawan stres dan depresi.
6. Melancarkan pernapasan
Makanan pedas bertindak seperti espektoran dan membantu penderita asma, bronkitis kronik, sinusitis, dan penyakit pernapasan lainnya bernapas lebih baik
7. Flu
Capsaicin membantu meningkatkan pengeluaran keringat dan menghilangkan gejala flu yang mengganggu. Makanan pedas juga akan membantu membuka jalan napas, mengurangi sinusitis, dan gejala flu lainnya.
8. Tidur nyenyak
Peneliti dari Australia menemukan orang yang rutin mengasup makanan pedas lebih mudah tidur. Mereka juga cenderung bangun lebih pagi dan lebih segar.
efek negatif mengkonsumsi makanan pedas
Jika dijadikan suatu kebiasaan, mengonsumsi makan pedas dalam jumlah banyak itu kurang baik,” ungkap Prof dr Bambang Wirjatmadi MS MCN Phd SpGK. Dia menjelaskan, konsumsi yang berlebih akan menimbulkan iritasi pada lambung. Hal ini berkaitan dengan minyak aetheris yang dihasilkan oleh makanan pedas.
Di dalam lambung, minyak ini akan menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. “Inilah yang akan menyebabkan perut terasa perih,” jelasnya. Peningkatan produksi asam lambung yang terjadi secara terus menerus, akan menimbulkan iritasi pada lambung. Akibatnya, permukaan lambung akan menjadi rapuh dan mudah sekali mengalami luka. Penyakit ini biasa disebut sebagai gastritis atau yang biasa kita kenal dengan mag..
Selain menyebabkan iritasi lambung, makanan pedas juga mempermudah terjadinya diare. “Itu terjadi karena makanan pedas mempercepat peristaltik usus,” tambahnya guru besar ilmu gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair ini. Cabai juga bisa menimbulkan penyakit lainnya, yaitu usus buntu. Itu disebabkan biji cabai yang menutupi appendiks (umbai cacing) yang letaknya di peralihan usus halus ke usus besar.
Memang, jika dilihat kandungan bahan-bahannya, makanan pedas ini kaya akan vitamin C. Seperti pada cabai hijau besar yang mengandung 84 mg vitamin C, cabai merah besar kering mengandung 50 mg, cabai merah besar segar mengandung 18 mg, dan cabai rawit segar mengandung 70 mg vitamin C.
amun, bukan berarti dengan mengonsumsi makanan pedas ini maka kebutuhan tubuh akan vitamin ini tercukupi. “Lebih banyak efek samping negatifnya daripada positifnya,” cetus Bambang. Kandungan vitamin C yang terdapat pada makanan pedas ini tak sebanding dengan efek samping yang diakibatkan makanan tersebut. Karena itulah, konsumsi makanan pedas ini sebaiknya dibatasi. “Jika sekali-sekali saja sih tidak masalah. Tapi kalau setiap hari, sebaiknya jangan,” sarannya.
Meski begitu, efek makanan pedas ini berbeda pada setiap orang. Ada yang kuat mengonsumsi banyak cabai, namun ada juga yang lambungnya tidak tahan, meski hanya mengonsumsi sedikit cabai. Hal ini ada kaitannya dengan kebiasaan dan genetik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar